menyimpulkan isi tersirat dalam teks nonsastra (tujuan, maksud kalimat, pandangan penulis, keberpihakan, sebab-akibat)
di dalam sebuah teks tentunya memili ide pokok serta ide penjelas yang telah dibahas pada materi sebelumnya. jika ide pokok dan ide penjelas yang berupa beberapa kata kunci utama digabung, maka jadilah simpulan.
simpulan merupakan sebuah gagasan yang dapat diambil dari sebuah pembicaraan baik secara lisan maupun tetulis. pola penarikan simpulan dapat dilakukan dengan pola penalaran deduktif ( simpulan terletak di awal paragraf) dan pola penalaran induktif (simpulan terletak di akhir paragraf).
1. pola penalaran deduktif
pola penalaran deduktif terdiri atas tiga teknik dalam menyimpulkan, di antaranya sebagai berikut.
a. silogisme
silogisme merupakan pola berpikir (kalimat) yang disusun dari dua pernyataan dan satu simpulan. pernyataan pertama disebut premis mayor yang didefinisikan sebagai kalimat universal (umum), di mana akan muncul sebagai predikat di pernyataan konklusi (simpulan). sementara pernyataan kedua disebut premis minor yang didefinisikan sebagai kalimat dengan cakupan lebih kecil atau sempit, dimana akan muncul sebagai subjek di pernyataan konklusi (simpulan).
pernyataan ketiga adalah konklusi. di sinilah simpulan berada. konklusi akan menggabungkan subjek (premis minor) dan predikat (premis mayor) menjadi simpulan..
b. sebab-akibat
paragraf dengan pola sebab-akibat pada penalaran deduktif memiliki pola penyajian dengan menampilkan satu kalimat sebab dari fenomena tertentu, lalu diikuti oleh beberapa akibat untuk memperkuat pernyataan sebelumnya.
c. akibat-sebab
teknik ini menyajikan paragraf dengan pola satu kalimat akibat dari fenomena tertentu yang terletak di awal paragraf. setelah itu diikuti dengan beberapa kalimat penyebab mengapa fenomena tersebut bisa terjadi.
2. pola penalaran induktif
pada pola penalaran ini mencakup empat teknik yang dapat dipakai untuk menentukan simpulan pada sebuah paragraf, diantaranya sebagai berikut.
a. generalisasi
teknik generalisasi memiliki pola penarikan simpulan dari fenomena atau kejadian khusus yang muncul pada kalimat-kalimat awal, lalu diakhiri dengan kalimat yang bersifat umum (general). penanda simpulan pada kalimat akhir biasanya ditandai dengan kata atau frasa: jadi..., dengan demikian..., akhirnya..., oleh karena itu..., dapat dikatakan bahwa..., dapat disimpulkan bahwa...
b. sebab-akibat
teknik sebab-akibat hampir mirip dengan teknik generalisasi. jika teknik generalisasi memiliki pola penyajian kalimat dari fenomena khusus kemudian diakhiri dengan fenomena umum. maka teknik sebab-akibat menyajikan kalimat berupa sebab atas fenomena tertentu, lalu ditarik sebuah simpulan berupa akibat dari penyebab sebelumnya. ciri penanda simpulan dengan teknik sebab akibat diantaranya: berdasarkan fenomena tersebut maka berakibat..., dampaknya..., akibatnya..., menimbulkan...dan sebagainya.
c. akibat sebab
paragraf dengan teknik menyimpulkan akibat-sebab memiliki pola penyajian kalimat berupa akibat dari fenomena tertentu, lalu diakhiri dengan penyebab yang memperkuat akibat yang disampaikan sebelumnya.
d. analogi
simpulan analogi ialah teknik menyimpulkan dengan mengumpamakan (menganalogikan) satu fenomena dengan satu fenomena lainnya yang berbeda, namun memiliki kemiripan atau kesamaan. kemiripan atau kesamaan itu bisa dalam hal fungsi, ciri, manfaat, situasi, maupun kondisi dari kedua fenomena tersebut.
dalam materi menyimpulkan isi tersirat dalam teks, kita dapat membuat rumusan menggunakan singkatan 3M yaitu membaca, mencermati/memahami, dan menyimpulkan. mengingat bahwa isi tersirat tidak dapat ditemukan secara langsung pada teks, maka pemahaman yang sungguh-sungguh sangat diperlukan. jika diperlukan, bacalah teks beberapa kali untuk benar-benar memahami isinya.
paragraf dengan pola sebab-akibat pada penalaran deduktif memiliki pola penyajian dengan menampilkan satu kalimat sebab dari fenomena tertentu, lalu diikuti oleh beberapa akibat untuk memperkuat pernyataan sebelumnya.
c. akibat-sebab
teknik ini menyajikan paragraf dengan pola satu kalimat akibat dari fenomena tertentu yang terletak di awal paragraf. setelah itu diikuti dengan beberapa kalimat penyebab mengapa fenomena tersebut bisa terjadi.
2. pola penalaran induktif
pada pola penalaran ini mencakup empat teknik yang dapat dipakai untuk menentukan simpulan pada sebuah paragraf, diantaranya sebagai berikut.
a. generalisasi
teknik generalisasi memiliki pola penarikan simpulan dari fenomena atau kejadian khusus yang muncul pada kalimat-kalimat awal, lalu diakhiri dengan kalimat yang bersifat umum (general). penanda simpulan pada kalimat akhir biasanya ditandai dengan kata atau frasa: jadi..., dengan demikian..., akhirnya..., oleh karena itu..., dapat dikatakan bahwa..., dapat disimpulkan bahwa...
b. sebab-akibat
teknik sebab-akibat hampir mirip dengan teknik generalisasi. jika teknik generalisasi memiliki pola penyajian kalimat dari fenomena khusus kemudian diakhiri dengan fenomena umum. maka teknik sebab-akibat menyajikan kalimat berupa sebab atas fenomena tertentu, lalu ditarik sebuah simpulan berupa akibat dari penyebab sebelumnya. ciri penanda simpulan dengan teknik sebab akibat diantaranya: berdasarkan fenomena tersebut maka berakibat..., dampaknya..., akibatnya..., menimbulkan...dan sebagainya.
c. akibat sebab
paragraf dengan teknik menyimpulkan akibat-sebab memiliki pola penyajian kalimat berupa akibat dari fenomena tertentu, lalu diakhiri dengan penyebab yang memperkuat akibat yang disampaikan sebelumnya.
d. analogi
simpulan analogi ialah teknik menyimpulkan dengan mengumpamakan (menganalogikan) satu fenomena dengan satu fenomena lainnya yang berbeda, namun memiliki kemiripan atau kesamaan. kemiripan atau kesamaan itu bisa dalam hal fungsi, ciri, manfaat, situasi, maupun kondisi dari kedua fenomena tersebut.
dalam materi menyimpulkan isi tersirat dalam teks, kita dapat membuat rumusan menggunakan singkatan 3M yaitu membaca, mencermati/memahami, dan menyimpulkan. mengingat bahwa isi tersirat tidak dapat ditemukan secara langsung pada teks, maka pemahaman yang sungguh-sungguh sangat diperlukan. jika diperlukan, bacalah teks beberapa kali untuk benar-benar memahami isinya.
Komentar